Halaman

Sabtu, 01 Mei 2010

MAY DAY 2010

Hidup buruh, hidup buruh, hidup buruh.

Hidup buruh,adalah yel-yel yang dipakai oleh kaum buruh untuk menyalakan semangat perjuangan mereka.

Hari ini tanggal 1 May 2010 merupakan hari buruh Internasional,dimana para buruh seluruh dunia merayakannya sebagai hari libur Nasional,dan begitu juga buruh di Indonesia juga merayakannya.Untuk di Jakarta para buruh merayakannya dengan menggelar unjuk rasa di bundaran Hotel Indonesia,gedung DPR/MPR,dan di depan Istana negara.

Para buruh yang berasal dari wilayah DKI Jakarta,dan daerah sekitarnya seperti Tangerang,Depok,dan Bekasi,yang terdiri dari beberapa aliansi serikat pekerja, SPSI,KSBI,dan Federasi serikat pekerja metal Indonesia.Mereka masing-masing mengajukan tuntutan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,dan sebagian besar menuntut adanya :
1.Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,seperti yang sudah diatur dalam Undang-undang Dasar 1945 dan juga dalam butir Pancasila sila ke-5 Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,namun dalam pelaksanaannya masih dirasa sangat tidak memuaskan.
2.Jaminan Pensiun seumur hidup,dimana saat ini hanya dirasakan oleh pegawai negeri sipil dan tentara,juga polisi,sementara buruh yang merupakan bagian yang terbesar menyumbangkan devisa bagi negara apabila berhenti dari pekerjaan entah di PHK atau karena memasuki usia pensiun belum dapat merasakannya.
3.JAMSOSTEKharus wali amanat,bukan berupa PT, atau BUMN.Saat ini JAMSOSTEK dikelola oleh negara dalam bentk BUMN dimana buruh yang menjadi pemilik dana belum dapat merasakan manfaatnya secara maksimal,sementara pemerintah yang merasakan keuntungannya dengan mendapatkan deviden dan juga pajak dan buruh rasanya menjadi sapi perahan saja.

Pada hari buruh sedunia (May Day) kali ini mendapat dukungan dari ketua komisi IX DPR yang berkenan memberikan semangat dan dukungan terhadap perjuangan buruh Indonesia.Namun masih disayangkan belum ada tanggapan positif dari pemerintah terhadap tuntutan agar setiap tanggal 1 May dijadikan sebagai hari libur nasional dengan berbagai macam alasan yang tidak berpihak terhadap kaum buruh.

Sebagai bagian dari kaum buruh,saya juga ikut berpartisipasi bersama dengan teman-teman dari Federasi serikat pekerja metal Indonesia.
Tetapi sebagai buruh kami hanya berharap dan berdoa semoga pemerintah yang berkuasa saat ini dapat mendengarkan,dan juga melakukan apa yang menjadi tuntutan buruh,supaya buruh Indonesia dapat merasakan kehidupan yang layak.

Hidup buruh,hidup buruh,hidup buruh.